Senin, 15 Agustus 2016

Lembab dan Phlegm
TCM memandang faktor lembab dan phlegm sebagai faktor patogen penting dan umum dalam berbagai penyakit.

“Jika kamu sudah berobat dalam jangka panjang tapi tidak sembuh, ingatlah phlegm.”

Kedokteran Barat memandang gangguan phlegm berkaitan dengan hidung meler, sinusitis, dan bronchial mampat. Tetapi di TCM, gangguan phlegm lebih dari yang terdapat di kedokteran barat, tetapi phlegm dapat terjadi di seluruh tubuh. Phlegm melambatkan aliran qi dan berkumpul di meridian, menimbulkan gejala seperti kesemutan, kusam, kepala berkabut, lesu, dan kurang konsentrasi.

Gejala patogen lembab yang terkenal yang disebut sakit kepala mabuk disebabkan terlalu banyak alkohol menyebabkan kreasi phlegm.

PATOGEN

Phlegm tercipta terutama karena gangguan limpa/pankreas. Jika limpa terlalu lemah, qi mengalir lambat; transformasi dan transportasi cairan menjadi padat, sehingga patogen lembab berkumpul. Dengan qi limpa kronis atau defisiensi yang, lembab berkumpul dalam jangka panjang dan membentuk konsentrasi akumulasi cairan. Dan menjadi kental menjadi phlegm, terutama jika mengalami efek panas. Karena defisiensi limpa selalu jadi penyebab utama phlegm, maka terapi perlu fokus dalam menguatkan organ zang limpa.

Paru-paru dan ginjal juga kontribusi dalam pembentukan phlegm. Tanggung jawab utama paru paru adalah mendistribusikan dan mengurangi produksi cairan oleh limpa. Jika lemah, paru-paru tidak mampu melakukan aktivitas ini sehingga membentuk lembab (edema dan bengkak) , hidung beringus, dan sinus cavities (maxillary sinus dan frontal sinus). Dalam kasus terburuk, paru paru menjadi tersumbat (bronchitis dan pneumonia).

Ginjal bertanggung jawab atas masuk dan keluarnya cairan. Saat fungsi ini terganggu, cairan berkumpul terutama ke ciao bawah dan menimbulkan edema. Lazimnya, energi yang ginjal penting dalam menghangatkan dan menyokong limpa.

Penyebab lain pembentuk phlegm, khususnya phlegm panas (kental, kuning) adalah PPL angin panas yang melukai paru-paru, contoh : bronkitis akut, sinusitis dan alergi. Phlegm panas dapat muncul dari stagnasi qi liver, karena panas membentuk aliran qi menjadi lambat dan berkumpul, dan panas mengentalkan cairan.

Pembagian phlegm :

Phlegm berwujud: Muncul dalam bentuk dahak, lendir yang berhubungan dengan gangguan pernafasan seperti rhinitis, sinusitis, bronkitis, dan radang paru-paru.
Phlegm tidak berwujud: Berkumpul di jaringan tubuh dan menghambat aliran qi. Phlegm tidak berwujud dapat berkumpul subkutan dan muncul dalam bentuk kulit bengkak: lipoma, adenoma, ganglia atau gondok. Dalam bentuk lebih keras, phlegm berubah menjadi batu empedu atau batu ginjal. Phlegm di sendi menyebabkan deformasi tulang atau rematik arthritis kronis. Bahkan “plum pit qi” (sensasi aneh di kerongkongan, mei he qi), bentukan lain dari phlegm (phlegm qi), dipicu terutama oleh depresi qi liver karena kasus emosional. Gejalanya termasuk susah menelan, globus hystericus (gumpalan bengkak di tenggorokan), atau merasa tekanan di dada dan diafragma.
GEJALA

Gangguan phlegm secara umum :

Penyakit berlarut-larut yang tidak sembuh walau mendapat perawatan intensif.
Benjolan menyakitkan di bawah kulit yang tidak panas atau merah dan bergerak bebas (lipoma).
Badan merasa berat dan kesemutan, lesu, lelah kronis, susah konsentrasi, khususnya sakit kepala kusam, dan sering pusing (penyakit Meniere).
Sering infeksi pada anak-anak, khususnya hidung meler, bronkitis muciferous dan bernanah, dan sinus maxillary bernanah dan infeksi sinus frontal.
Obesitas.
Gejala gejala ini dapat ditemukan lebih banyak pada anak-anak dan dewasa muda karena kebiasaan makan tidak baik (fast food, terlalu banyak gula, produk susu dan minuman soda manis).

Pembagian phlegm berdasarkan daerah lokasi :

Ciao atas : lelah, konsentrasi kurang, rasa tumpul di kepala, pusing, tinnitus, sinusitis frontalis dan sinusitis maxillaris, hidung meler.
Ciao tengah : bronchitis, pneumonia, bronciectasis (radang paru-paru), batuh dengan lendir putih atau kuning, mual.
Ciao bawah : Cairan mengendap tersimpan di kaki atau edema.
Pembagian phlegm berdasarkan tipe :

Angin dan phlegm : merasa pusing, tangan kaki kesemutan/kram, aphasia, stroke angin.
Phlegm panas : lendir kuning dan kental, bibir dan mulut kering, bronchitis, pneumonia, apathy, pikiran binging, schizophrenia, halusinasi, mania depresi.
Phlegm dingin : lendir putih dan kental, kurang nafsu makan, dada dan epigastrium terasa tertekan, paru-paru infeksi.
Phlegm tidak berwujud : saluran mampat, contoh : sakit perut angin (apoplexy) dan sensasi kesemutan, terutama pada orang berusia lanjut.
Lidah : Otot lidah bengkak, basah, sebagian ada cetakan gigi (defisiensi qi limpa atau yang limpa), seringkali berminyak, selaput lidah tipis atau normal tetapi otot lidah pucat. Selaput putih : phlegm dingin; selaput kuning : phlegm panas.

Nadi : Umumnya licin, seperti nadi orang hamil.

Terapi :

Menguatkan limpa
Mengubah lembab dan phlegm
Menguatkan ginjal dan paru-paru : ST-40 fenglong, CV-12 zhongwan, PC-6 neiguan, ST-36 zusanli, SP-3 taibai, BL-20 pishu, BL-21 weishu.
Untuk gangguan kronis : KI-3 taixi, KI-7 fuliu, BL-23 shenshu, LU-9 taiyuan, BL-13 feishu.
TERAPI NUTRISI

Hindari : Makanan yang banyak memproduksi phlegm, khususnya produk susu, pisang, makanan berminyak dan berlemak, makanan cepat saji, makanan terlalu manis, minuman bergula. Makanan yin ekses (tergantung musim dan cuaca) : makanan mentah, salad, buah dingin, buah citrus, dan jus. Makanan beku atau menghangatkan makanan di microwave harus dihindari.

Perhatian : Daging dan alkohol memproduksi phlegm jika dikonsumsi berlebihan, khususnya daging babi dan bir gandum.

Rekomendasi menguatkan limpa :

Semua makanan yang memperkuat limpa dan mencegah prudkosi lembab dan phlegm
Millet, beras, dan jagung sangat bermanfaat untuk menguatkan dan menghangatkan limpa.
Kacang kedelai dan kacang hijau rekomendasi untuk menghilangkan lembab ekses dari tubuh.
Makanan dan rasa yang dapat mengubah patogen lembab dan phlegm :



Phlegm panas (kuning, kental) :
Rasa/Energi : pahit-adem, asin-adem, kadang manis-adem.
Biji Belgia, dandelion, susu kedelai, kacang hijau, lobak, pir, garam, alga merah, anggur, ikan karper dan rumput laut.
Phlegm dingin (putih, jernih, encer) :
Rasa/Energi : pahit-hangat, pedas-hangat. Jahe segar, daun bawang, bawang putih, kapulaga, ceri.
Phlegm menghambat aliran qi di meridian.
Umumnya rasa pedas dapat menghilangkan penggumpalan/pengentalan, seperti rempah pedas : merica, bawang putih dan jahe.
Jika kondisi phlegm suka kambuh dan berulang, kurangi konsumsi daging, alkohol, produk susu, manisan dan makanan berlemak. Tidak konsumsi makanan ini selama tiga hingga enam minggu.

Rekomendasi umum untuk patogen lembab dan phlegm :

Millet muesli atau bubur muesli dengan kayu manis dan kismis.
Untuk phlegm panas : kacang hijau, susu kedelai, jus pir dan lemon.
Untuk phlegm dingin : teh jahe.