Bentuk penyakit Hati
Menurut Kedokteran Cina
Stagnasi Qi hati
Stagnasi darah hati
Api hati
Defisiensi darah hati
Yang hati naik
Stagnasi dingin di meridian hati
Panas lembab di hati dan kandung empedu
Etiologi :
1. Emosi :
Menurut teori lima unsur, kemarahan dan emosi lain yang terkait seperti benci, keinginan tidak terpenuhi, frustasi, dll dikaitkan dengan hati. Hubungan antara organ dan emosi yang sesuai adalah timbal balik. Hati, misalnya bertanggung jawab untuk aliran bebas dan kelancaran qi, yang memiliki hubungan mendalam dengan keadaaan emosi seseorang. Sebaliknya, marah, emosi yang tertekan, dll, mempengaruhi organ hati, dan mengganggu kelancaran arus Qi dalam tubuh.
Jika fungsi hati baik, dan Qi mengalir lancar, keadaan emosi akan bahagia dan santai. Emosi akan bebas diekspresikan. Ketika Qi hati tidak bebas mengalir, stagnasi qi terjadi, dan mempengaruhi keadaan emosi. Hal ini menyebabkan marah dan gampang tersinggung. Melewati satu periode panjang, stagnasi qi hati mengganggu sirkulasi qi dan meneybabkan keadaan emosi kemarahan terus menerus tingkat rendah, depresi dan benci. Ini dapat ditularkan dan muncul dalam tubuh fisik seperti dada, payudara pada perempuan, daerah hipokondria, daerah epigastrium atau tenggorokan. Kemudian stagnasi qi hati memproduksi perasaan sesak di dada dan daerah hipokondria, sering dengan mendesah, bengkak dan nyeri payudara, ketegangan di perut, sensasi benjolan di tenggorokan.
Qi hati dapat memberontak ke atas dan menyebabkan Yang hati naik. Gejala meliputi lekas marah, sakit kepala dan kecenderungan untuk marah.
2. Pola makan :
Terlalu banyak konsumsi makanan berminyak dan panas dapat menyebabkan api hati. Contoh makanan panas adalah daging kambing, sapi, kari dan bumbu lainnya. Contoh makanan lembab atau berminyak adalah makanan gorengan dan alkohol. Makanan yang tidak cukup hangat seperti daging dan biji-bijian, dapat memberikan kontribusi untuk produksi darah yang tidak cukup dan kekurangan darah. Kekurangan darah, pada gilirannya, dapat menyebabkan defisiensi darah hati. Khususnya wanita sangat rentan terhadap defisiensi darah terutama pada masa pubertas, sehabis melahirkan dan menstruasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar