Qi Lambung Berlawanan
Tanda-tanda :
Mual, bersendawa, cegukan, muntah –> qi lambung gagal untuk bergerak turun.
Lidah : normal.
Nadi : liat atau tegang di posisi lambung.
Prinsip pengobatan : mengatasi qi yang berlawanan, merangsang qi lambung bergerak turun.
Titik-titik akupunktur :
CV-13 Shangwan : untuk qi lambung yang gagal turun.
CV-10 Xiawan : untuk qi lambung yang gagal turun.
PC-6 Neiguan : merangsang qi lambung bergerak turun.
SP-4 Gongsun : merangsang qi lambung bergerak turun.
Api Lambung (Api Reak di Lambung)
Tanda-tanda :
Rasa terbakar/nyeri di daerah epigastrik —> Panas ekses di lambung.
Mual, muntah setelah makan, regurgitasi asam —> Panas ekses mengganggu qi lambung turun.
Bau mulut (halitosis) –> panas ekses di lambung.
Sangat haus dan ingin minuman dingin –> api lambung membakar cairan (akan kurang jika adanya lembab).
Konstipasi –> api lambung membakar cairan (akan kurang jika adanya lembab).
Kelaparan terus –> panas ekses di lambung.
Gusi bengkak, nyeri dan berdarat —> Panas naik ke meridian lambung dan menyebabkan perdarahan.
Lidah : otot lidah merah, selaput kuning tebal dan kering. Jika ada lembab, otot akan lengket atau duri kuning di tengah retakan lidah tengah.
Nadi : cepat dan penuh (licin jika ada lembab).
Prinsip pengobatan : membersihkan panas lambung, merangsang fungsi lambung bergerak ke badan bawah.
Titik-titik akupunktur :
ST-21 Liangmen : membersihkan panas lambung; membuat qi lambung turun ke tubuh bawah.
CV-13 Shangwan : mengatasi qi lambung yang berlawanan.
ST-44 Neiting : membersihkan panas lambung.
ST-45 Lidui : membersihkan panas lambung, menenangkan jiwa.
SP-6 Sanyinjiao : menutrisi cairan dan menenangkan jiwa.
CV-12 Zhongwan : membersihkan panas lambung.
PC-6 Neiguan : mengtasi qi lambung berlawanan dan menenangkan shen.
Etiologi/Patologi :
Terlalu banyak konsumsi makanan panas dan merokok. Jika lembab hadir, ini disebabkan makanan panas dan berminyak (contoh gorengan).
Defisiensi Yin Lambung
Tanda-tanda :
Nyeri epigastrik, tidak nafsu makan, perut terasa penuh setelah makan –> Defisiensi lambung.
Demam atau merasa hangat pada sore hari –> defisiensi Yin.
Mulut kering khususnya sore hari. –> Tanda kekeringan (lambung adalah asal cairan).
Konstipasi dengan feses kering –> Tanda kekeringan (lambung adalah asal cairan).
Lidah : otot lidah merah dan tidak ada selaput di tengah atau selaput tak berakar (dapat berupa dikerok) –> defisiensi Yin lambung.
Nadi : mengambang/kosong di nadi lambung –> defisiensi Yin lambung.
Prinsip pengobatan : menutrisi yin lambung dan cairan.
Titik-titik akupunktur :
CV-12 Zhongwan : menguatkan Yin lambung.
ST-36 Zusanli : menguatkan qi lambung dan yin lambung.
SP-6 Sanyinjiao : menguatkan yin lambung dan menutrisi cairan.
SP-3 Taibai : menutrisi cairan.
Etiologi/patologi :
Biasanya karena makan tidak teratur dan kebiasaan makan tidak baik : makan terlalu malam, makan terburu-buru, cemas saat makan, cepat-cepat kembali ke kerjaan. Kebiasaan ini menguras qi lamung. Pada suatu waktu merusak Yin lambung.
Serangan Dingin ke Lambung
Tanda-tanda :
Nyeri perut/epigastris hebat dengan muntah atau cairan jernih –> kondisi ekses lambung dingin
Lidah : selaput putih tebal –> kondisi ekses
Nadi : dalam, lambat dan ketat –> kondisi ekses
Etiologi/Patologis :
Ini adalah kondisi dingin ekses dan membutuhkan titik yang berbeda, khususnya mengusir dingin ekses dalam kondisi akut.
Prinsip pengobatan : mengusir dingin, menghangatkan lambung.
Titik-titik akupunktur :
ST-21 Liangmen : menghilangkan dingin lambung dengan moksa setelah ditusuk.
SP-4 Gongsun : menghilangkan dingin lambung, membersihkan hambatan di lambung.
CV-13 Shangwan : merangsang qi lambung turun ke bawah.
ST-34 Liangqiu : titik xi meridian ST: untuk kondisi nyeri akut. Menghentikan nyeri dan membersihkan hambatan dari lambung.
Metode : dilemahkan dan dimoksa.
Defisiensi Qi Lambung dan Dingin
Tanda-tanda :
Rasa tidak nyaman di epigastrium, lebih buruk setelah buang air besar –> Tipe defisiensi. Lambung dan usus besar saling berkaitan.
Lebih enak setelah makan atau dengan pijatan. Tidak nafsu makan –> tipe defisiensi dingin. Defisiensi lambung.
Lebih suka makanan dan minuman hangat, muntah cairan, mencret, kurang haus, kaki tangan dingin, lelah –> Dingin kosong interior (defisiensi Yang limpa).
Lidah : otot pucat dan bengkak –> defisiensi Yang.
Nadi : dalam dan lemah khususnya nadi lambung –> dingin dalam.
Etiologi/patologi :
Pola makan : salah makan, kurang gizi dalam diet bergabung konsumsi makanan dingin terlalu banyak, salad, es krim dan air es.
Hasil dari sakit yang berkepanjangan yang merusak Yang limpa dan lambung atau penyebab lain yang membuat defisiensi qi limpa dan lambung, dalam hubungannya dengan makan tidak teratur.
Serangan PPL dingin.
Prinsip pengobatan : menguatkan dan menghangatkan Yang limpa dan lambung.
Titik-titik akupunktur :
ST-36 Zusanli : menguatkan qi lambung.
CV-12 Zhongwan : menguatkan qi limpa dan lambung.
BL-20 Pishu : menguatkan qi limpa.
BL-21 Weishu : menguatkan qi lambung.
CV-6 Qihai : menguatkan qi. Dimoksa.
Metode : Dikuatkan. Moksa sangat penting.
Catatan : Ini adalah defisiensi interior kronis (dingin kosong). Versi yang lebih parah dapat hadir dengan terpapar dingin atau konsumsi makanan dan minuman dingin terlalu banyak.
Defisiensi Qi Lambung
Tanda-tanda :
Epigastris tidak nyaman –> Defisiensi qi lambung gagal untuk turun.
Nyeri ringan –> Defisiensi
Kurang nafsu makan, kurang rasa, mencret –> Qi limpa dipengaruhi defisiensi qi lambung
Lelah khususnya pagi hari –> 7-9 pagi adalah waktunya jam lambung.
Kaki tangan lemah –> Sari makanan tidak terkirim ke anggota gerak.
Lidah : otot lidah pucat –> defisiensi qi.
Nadi : kosong khususnya daerah lambung –> defisiensi qi.
Analisis :
Lambung adalah dimulainya proses pembuatan qi. Makanan masuk ke lambung dan limpa menyuling menjadi sari murni yang dikirim sebagai qi makanan. Jika lambung lemah, qi menjadi kurang dan organ lain terpengaruhi (khususnya limpa, yang berhubungan erat).
Etiologi/patologi :
Pola makan kurang gizi atau kurang makan
Setelah mengalami penyakit kronis yang melemahkan qi.
Prinsip pengobatan : menguatkan qi lambung.
Titik-titik akupunktur :
ST-36 Zusanli : khususnya dimoksa sangat efektif.
CV-12 Zhongwan : menguatkan qi lambung dan limpa.
BL-21 Weishu : titik shu belakang lambung. Dimoksa. Menguatkan Qi lambung.
CV-6 Qihai : titik lautan qi khususnya baik untuk kondisi kronis dan bergabung mencret.
Metode : Tonifikasi. Bisa menggunakan moksa.
Bentuk Penyakit Organ Lambung Menurut Kedokteran Cina
Defisiensi Qi lambung
Defisiensi qi lambung dan dingin
Serangan dingin ke lambung
Defisiensi Yin lambung
Api lambung
Qi lambung berlawanan
Akumulasi makanan di lambung
Stagnasi darah di lambung
Etiologi/Patologis :
1. Pola makan
a. Terlalu banyak konsumsi makanan terlalu dingin, terlalu panas, atau terlalu kering.
Ekses tergantung susunan tubuh, waktu, jenis pekerjaan dan cuaca.
Makanan panas : menyebabkan panas di lambung. Makanan dingin : menyebabkan dingin di lambung
Makanan kering (makanan dipanggang) membuat lambung terlalu kering dan akhirnya menyebabkan defisiensi Yin lambung.
b. Makan tidak teratur.
Paling baik tidak makan saat lambung memiliki energi paling lemah (jam 7-9 malam). Makan tidak teratur memproduksi gangguan. Kita harus makan teratur, bukan makan berlebihan (mencegah stagnasi makanan), tidak kurang makan (atau kurang gizi : menyebabkan defisiensi lambung dan limpa).
Makan pagi : Lambung memiliki energi maksimal jam 7-9 pagi
Tidak mengemil dan tidak makan buru-buru : Lambung tidak memiliki waktu untuk mencerna baik : retensi makanan/stagnasi qi di lambung dan limpa.
Tidak makan terlalu malam : waktu Yin : lambung wajib menguras Yin, sehingga menyebabkan defisiensi Yin.
c. Keadaan sekitar makan :
Emosi negatif : Lambung tidak akan mencerna, dan Qi menjadi mandek menyebabkan retensi makanan.
Membaca dan makan : Menguras Qi lambung (aktivitas mental).
2. Emosi
Lambung dipengaruhi berpikir berlebihan dan cemas. Ini dapat menyebabkan stagnasi qi di lambung : tandanya bersendawa, mual, dan gangguan atau nyeri terbakar di lambung.
Aktivitas yang berpikir terlalu banyak menyebabkan defisiensi qi lambung. Marah dan frustasi mempengaruhi liver dan menyebabkan stagnasi qi liver. Kemudian liver menyerang lambung, menyebabkan bersendawa, mual dan nyeri.
3. Iklim
Cuaca dingin dapat menyerang lambung langsung menyebabkan nyeri akut dan muntah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar