Empat Cara Pemeriksaan – Wawancara — 7
6. Feses dan Urin
Sebuah kondisi yang teratasi setelah buang air besar menunjukkan kondisi ekses, sementara kondisi semakin parah setelah buang air besar menunjukkan kondisi defisiensi.
A. Konstipasi/Sembelit
Kondisi akut dengan feses kering yang tidak sering, ditambah haus dan selaput lidah kuning menunjukkan panas di lambung dan usus.
Sembelit pada orang tua, atau wanita postpartum menunjukkan defisiensi darah dan cairan.
Sembelit dengan feses sedikit dan kecil mengindikasikan stagnasi qi hati dan panas di usus.
Susah buang air besar dengan feses yang tidak kering menunjukkan stagnasi qi hati.
Konstipasi dengan nyeri perut berarti dingin dalam dan defisiensi Yang atau stagnasi qi hati.
Sembelit dan diare berselingan berarti qi hati menyerang limpa.
B. Diare
Dengan rasa nyeri menunjukkan stagnasi qi hati, hati panas, atau panas dalam atau dingin dalam pada usus.
Bau busuk, terutama jika terburu-buru menunjukkan panas.
Diare mendesak (kebelet) atau mencret dengan rasa terbakar di anus menunjukkan panas.
Tidak ada bau mengindikasikan dingin.
Diare kronis mengindikasikan defisiensi ginjal atau Yang limpa gagal mengubah makanan dan cairan.
Kronis, setiap hari dan dini hari (diare ayam berkokok) mengindikasikan defisiensi Yang ginjal.
Dengan lendir berarti lembab di usus.
Diare berair (sering) atau feses tak berbentuk berarti defisiensi Yang, defisiensi qi, atau lembab.
Mencret dengan makanan tidak tercerna berarti defisiensi qi limpa atau Yang limpa.
Diare kebelet (tergesa-gesa) tetapi tidak lepas atau sedikit keluar berarti qi limpa tenggelam atau defisiensi qi limpa dan lambung.
Feses berwarna hitam atau gelap berarti stagnasi darah.
Mengandung darah berarti kondisi panas (pasien dengan feses berdarah seharusnya ke kedokteran barat untuk mengecek penyakit kanker).
C. Borborygmus (Perut berbunyi)
Dengan mencret berarti defisiensi limpa.
Dengan gangguan perut tetapi tidak mencret berarti stagnasi qi hati.
D. Perut Kembung
Mencakup stagnasi qi hati
Dengan bau busuk berarti panas lembab di limpa, panas lambung atau stagnasi qi di usus kecil.
Tanpa bau busuk berarti defisiensi Yang limpa menghasilkan dingin dalam.
E. Fungsi Perkemihan
Enuresis/tidak tahan berarti defisiensi Yang ginjal.
Retensi urin berarti panas lembab di kandung kemih.
Susah BAK, khususnya dengan rasa nyeri dan warna urin gelap, berarti panas lembab di kandung kemih.
Tidak bisa BAK sampai habis, seperti gerimis, atau kurang ada tenaga untuk BAK berarti defisiensi qi ginjal, lembab atau dingin.
Sering BAK dan banyak, khususnya malam hari, berarti defisiensi Yang ginjal.
Sering BAK dan sedikit berarti defisiensi qi ginjal.
Sering BAK, urin sedikit dan gelap berarti panas lembab di kandung kemih.
F. Nyeri bergabung BAK
Sebelum BAK berarti stagnasi qi di ciao bawah.
Selama BAK berarti panas di kandung kemih.
Setelah BAK berarti defisiensi qi.
G. Warna Urin
Pucat berarti dingin di kandung kemih dan ginjal, biasanya dari defisiensi Yang ginjal.
Gelap, kuning atau kemerahan berarti panas.
Keruh berarti lembab di kandung kemih.
H. Warna Urin
Dalam jumlah banyak berarti defisiensi Yang ginjal.
Dalam jumlah sedikit berarti panas atau lembab menghambat kandung kemih, defisiensi cairan, atau defisiensi Yin ginjal menghasilkan panas kosong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar